Senin, 06 Februari 2012

BRONKOPNEUMONIA

Pneumonia merupakan peradangan akut parenkim paru-paru yang biasanya berasal dari suatu infeksi. (Price, 1995)
Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan menimbulkan gangguan pertukaran gas setempat. (Zul, 2001)
Bronkopneumonia digunakan unutk menggambarkan pneumonia yang mempunyai pola penyebaran berbercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi didalam bronki dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan di sekitarnya. Pada bronkopneumonia terjadi konsolidasi area berbercak. (Smeltzer,2001).

Download aja gan kalo pengen lebih jelasnya.....

http://www.ziddu.com/download/18519088/BRONKOPNEUMONIA.doc.html

Laporan Pendahuluan Mobilitas Fisik

Mobilitas adalah pergerakan yang memberikan kebebasan dan kemandirian bagi seseorang. Imobilitas didefinisikan secara luas sebagai tingkat aktivitas yang kurang dari mobilitas optimal. Imobilitas, intoleransi aktivitas, dan sindromdissue sering terjadi pada lansia. Diagnosis keperawatan hambatan mobilitas fisik, potensial sindrom disuse, dan intoleransi aktivitas memberikan definisi imobilitas yang lebih luas.

Download aja gan kalo pengen lebih jelasnya.....

http://www.ziddu.com/download/18519087/BABI.docx.html

Stroke

      Stroke merupakan suatu penyakit yang lama dikenal dan dewasa ini banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. penyakit yang disebabkan oleh gangguan perederan darah otak ini manisfestasinya adalah hemiparese. penyakit ini akan menimbulkan problem kapasitas fisik berupa kelemahan anggota gerak sesisis kanan atau kiri, gangguan sensorik, potensial ulkus tekan, potensial kontraktur juga mengakibatkan permasalahan kemampuan fungsional yaitu gangguan gerak fungsional yang meliputi miring kekanan atau kekiri, bangun keduduk dan berdiri.

Download aja gan kalo pengen lebih jelasnya.....


http://www.ziddu.com/download/18519086/AnggraeniLPmateristroke.docx.html

Pemecahan Dilema Etik dalam Kasus Penderitaan Klien dan Euthanasia Pasif

Seorang wanita berumur 50 tahun menderita penyakit kanker payudara terminal dengan metastase yang telah resisten terhadap tindakan kemoterapi dan radiasi. Wanita tersebut mengalami nyeri tulang yang hebat dimana sudah tidak dapat lagi diatasi dengan pemberian dosis morphin intravena. Hal itu ditunjukkan dengan adanya rintihan ketika istirahat dan nyeri bertambah hebat saat wanita itu mengubah posisinya. Walapun klien tampak bisa tidur namun ia sering meminta diberikan obat analgesik, dan keluarganya pun meminta untuk dilakukan penambahan dosis pemberian obat analgesik. Saat dilakukan diskusi perawat disimpulkan bahwa penambahan obat analgesik dapat mempercepat kematian klien.

Kasus di atas merupakan salah satu contoh masalah dilema etik (ethical dilemma). Dilema etik merupakan suatu masalah yang sulit dimana tidak ada alternatif yang memuaskan atau suatu situasi dimana alternatif yang memuaskan dan tidak memuaskan sebanding. Dalam dilema etik tidak ada yang benar atau salah. Untuk membuat keputusan yang etis, seseorang harus tergantung pada pemikiran yang rasional dan bukan emosional. Kerangkan pemecahan dilema etik banyak diutarakan dan pada dasarnya menggunakan kerangka proses keperawatan / pemecahan masalah secara ilmiah (Thompson & Thompson, 1985).
 

Download aja gan kalo pengen lebih jelasnya.....

http://www.ziddu.com/download/18518954/aEtikdalamKasusPenderitaanKliendanEuthanasiaPasif.docx.html

cara penyuntikan intra muskuler

Menyuntik merupakan prosedur dasar yang wajib diketahui oleh setiap dokter dan paramedis, menyuntik dapat dilakunan dengan cara, intramuskuler, subkutan, intracutan, intravena.
Pada pembahasan berikut akan dibahas prosedur menyuntik Intramuskuler dan seluruh persiapan peralatan yang diperlukan serta informconsent kepada pasien.

Alat dan bahan (injection kit) :
•    Kran air
•    Sabun (jika mungkin sabun cair/sabun antiseptik)
•    Handuk bersih dan kering
•    Sepasang sarung tangan
•    Baki instrument
•    Instrument basin dengan tutup
•    Jarum suntik steril :
•    Untuk penyuntikan IM terdiri dari :

Download aja gan kalo pengen lebih jelasnya.....

http://www.ziddu.com/download/18518959/MenyuntikIntramuskular.docx.html

Hukum Keperawatan

      Perawat profesional harus menghadapi tanggung jawab etik dan konflik yang mungkin meraka alami sebagai akibat dari hubungan mereka dalam praktik profesional. Kemajuan dalam bidang kedokteran, hak klien, perubahan sosial dan hukum telah berperan dalam peningkatan perhatian terhadap etik. Standart perilaku perawat ditetapkan dalam kode etik yang disusun oleh asosiasi keperawatan internasional, nasional, dan negera bagian atau provinsi. Perawat harus mampu menerapkan prinsip etik dalam pengambilan keputusan dan mencakup nilai dan keyakinan dari klien, profesi, perawat, dan semua pihak yang terlibat. Perawat memiliki tanggung jawab untuk melindungi hak klien dengan bertindak sebagai advokat klien.

     Keperawatan sebagai suatu profesi harus memiliki suatu landasan dan lindungan yang jelas. Para perawat harus tahu berbagai konsep hukum yang berkaitan dengan praktik keperawatan karena mereka mempunyai akuntabilitas terhadap keputusan dan tindakan profesional yang mereka lakukan. Secara umum terhadap dua alasan terhadap pentingnya para perawat tahu tentang hukum yang mengatur praktiknya. Alasan pertama untuk memberikan kepastian bahwa keputusan dan tindakan perawat yang dilakukan konsisten dengan prinsip-prinsip hukum. Kedua, untuk melindungi perawat dari liabilitas

Download aja gan kalo pengen lebih jelasnya.....

http://www.ziddu.com/download/18518953/hukumkeperawatan.docx.html

Etika perawat dalam kasus HIV DAN AIDS

Tn. Boy adalah seorang sopir bus antar provinsi. Ia telah bekerja selama 20 tahun sebagai seorang sopir. Akhir-akhir ini Tn. Boy sering demam, diare, dan menderita sariawan yang tidak sembuh-sembuh sudah hampir 2 bulan, berat badan turun lebih dari 5 Kg. Tn.  Boy tidak menganggap serius penyakitnya sehingga dia hanya berusaha minum obat warung dan belum sembuh juga akhirnya keluarganya membawa Tn.  Boy ke RSUP S. Tn.  Boy meminta kepada Ners Ratna untuk segera memberitahu hasil pemeriksaannya. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Tn.  Boy positif menderita HIV.
Ners Ratna yang merawat  Tn.  Boy  kebetulan sudah bekerja selama 10 tahun di bangsal B20 ini. Keluarga meminta Ners Ratna untuk tidak memberitahukan mengenai penyakit ini kepada pasien ataupun kepada para pembesuknya. Keluarga takut kalau pasien di beritahu keluarga takut Tn.  Boy akan frustasi, tidak bisa menerima kondisinya, dan akan dikucilkan oleh masyarakat. Ners Ratna mengalami dilema etik dimana di satu sisi dia harus memenuhi permintaan keluarga namun di sisi lain Ners Ratna harus memberitahukan kondisi yang dialami oleh Tn.  Boy

Analisa masalah
 Tn.  Boy meminta kepada Ners Ratna untuk menjelaskan tentang kondisinya.
 Keluarga meminta kepada Ners Ratna untuk merahasiakan kondisi Tn.  Boy.
 Ners Ratna merasa bingung disatu sisi harus memenuhi permintaan keluarga disisi lain        harus memenuhi hak pasien untuk memperoleh informasi tentang kondisinya.

Download aja gan kalo pengen lebih jelasnya.....

http://www.ziddu.com/download/18518955/hivdanaids.docx.html